Bidadari Untuk Ikhwan
09.42 Posted In NOVEL Edit This 0 Comments »Bidadari Untuk Ikhwan
Fajar Agustanto
Fajar Agustanto
JILID 1
“Akhi Khalid, antum sudah sholat dhuhur?” aku terbangun dari lamunanku saat Andi
teman satu LDK (Lembaga Dakwah Kampus) menepuk pundakku.
“Akh, antum mengagetkan ana aja! Oh iya, ana belum sholat dhuhur nich!” aku
menjawab sambil memakai tas ransel hitamku kembali, yang saat itu masih tergelatak
dilantai.
“Akh, kalau gitu ayo kita kemasjid sekarang!” ajak Andi.
Aku hanya hanya menganggukkan kepala, sambil berdiri dan berjalan menuju masjid
kampus yang jaraknya tidak begitu jauh dari fakultasku.
Hem, nikmat benar air wudhu yang membasahi kulit-kulitku ini. Terasa semua
ringan dalam membasuh semua kotoran-kotoran dunia. Iqhomat sudah mengumandang,
tanda sholat akan dimulai.
“Benar-benar cantik, wanita tadi! Siapa dia? Aku baru melihatnya sekarang!” lamunku.
“Allahu Akbar!” aku tersentak saat Imam mengucapkan takbir rukuk.
“Masya’ Allah, aku sedang sholat!” sertamerta pun aku langsung membuang jauh-jauh
pikiran yang telah menjauhkan aku dari kekhusyu’anku dalam sholat.
Mengapa tiba-tiba Khalid terbayang-bayang sesosok wanita cantik?
Siapakah wanita itu sebenarnya?
Penasaran, bagaimana cerita di jilid-jilid selanjutnya?
Download aja di sini!
“Akhi Khalid, antum sudah sholat dhuhur?” aku terbangun dari lamunanku saat Andi
teman satu LDK (Lembaga Dakwah Kampus) menepuk pundakku.
“Akh, antum mengagetkan ana aja! Oh iya, ana belum sholat dhuhur nich!” aku
menjawab sambil memakai tas ransel hitamku kembali, yang saat itu masih tergelatak
dilantai.
“Akh, kalau gitu ayo kita kemasjid sekarang!” ajak Andi.
Aku hanya hanya menganggukkan kepala, sambil berdiri dan berjalan menuju masjid
kampus yang jaraknya tidak begitu jauh dari fakultasku.
Hem, nikmat benar air wudhu yang membasahi kulit-kulitku ini. Terasa semua
ringan dalam membasuh semua kotoran-kotoran dunia. Iqhomat sudah mengumandang,
tanda sholat akan dimulai.
“Benar-benar cantik, wanita tadi! Siapa dia? Aku baru melihatnya sekarang!” lamunku.
“Allahu Akbar!” aku tersentak saat Imam mengucapkan takbir rukuk.
“Masya’ Allah, aku sedang sholat!” sertamerta pun aku langsung membuang jauh-jauh
pikiran yang telah menjauhkan aku dari kekhusyu’anku dalam sholat.
Mengapa tiba-tiba Khalid terbayang-bayang sesosok wanita cantik?
Siapakah wanita itu sebenarnya?
Penasaran, bagaimana cerita di jilid-jilid selanjutnya?
Download aja di sini!
0 komentar:
Posting Komentar